Minggu, 20 Januari 2013

Menyikapi Ucapan Paulus: Islam Disebarkan dengan Pedang

Beberapa tahun yang lalu, kaum muslimin telah mengetahui apa yang dinyatakan Paulus -pemimpin Vatikan- ketika dia melontarkan sebuah pernyataan yang membuat dunia islam terkejut. Dia menukilkan perkataan Kaisar Romawi yang mengatakan bahwa sesungguhnya Islam disebarkan dengan pedang.
Dari pernyataannya seolah kaum muslimin kebanyakannya adalah orang-orang yang dipaksa untuk masuk Islam. Padahal Allah sendiri telah menyatakan:


لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى لَا انْفِصَامَ لَهَا وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ(256)اللَّهُ وَلِيُّ الَّذِينَ ءَامَنُوا يُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَوْلِيَاؤُهُمُ الطَّاغُوتُ يُخْرِجُونَهُمْ مِنَ النُّورِ إِلَى الظُّلُمَاتِ أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ(257)

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama Islam. Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada thoghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Allah adalah wali orang-orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, wali-wali mereka adalah thoghut, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.”
(QS. Al-Baqoroh: 256-257)

Demikian yang dinyatakan Allah dalam Al-Qur’an. Dan sungguh bagus bila kita menyimak penjelasan Asy-Syaikh ‘Abdurrohman As-Sa’di tentang ayat ini. Beliau berkata dalam Tafsir beliau:
“Allah mengabarkan bahwasanya tidak ada paksaan dalam beragama Islam karena tidak ada kebutuhan untuk memaksa atas hal itu, karena paksaan tidak terjadi kecuali atas satu perkara yang tersembunyi tanda-tandanya dan tertutup jejak-jejaknya, atau atas suatu perkara yang sangat dibenci oleh jiwa. Adapun agama yang lurus ini dan juga shirothol mustaqim ini telah jelas tanda-tandanya bagi akal dan telah nampak jalan-jalannya dan telah gamblang perkaranya. Dan diketahui jalan yang benar dari jalan yang sesat. Dan orang yang diberi taufik jika melihat dengan sedikit pandangan kepada agama ini, akan mendahulukannya dan memilihnya. Adapun orang yang niatnya buruk, keinginannya rusak, dan jiwanya jelek akan melihat kebenaran, tetapi kemudian dia menggantinya dengan memilih kebathilan. Dia akan melihat perkara yang baik, tetapi kemudian condong kepada perkara yang jelek. Orang ini Allah tidak butuh untuk memaksanya masuk dalam agama Islam, karena tidak ada hasil dan faedah padanya. Orang yang dipaksa imannya tidaklah benar.
Ayat yang mulia ini tidak menunjukkan untuk meninggalkan memerangi orang kafir harbi (yang memusuhi kaum muslimin) tetapi dalam ayat ini ditunjukkan bahwa hakekat agama ini karena semata agama ini menuntut untuk diterima oleh semua orang yang niatnya adil dan mengikuti kebenaran.
Adapun memerangi orang kafir dan tidaknya, maka ayat ini tidak menentangnya. Kewajiban berperang hanyalah diambil dari nash-nash yang lain. Akan tetapi ayat yang mulia ini dijadikan dalil untuk menerima jizyah (upeti) dari selain ahlul kitab, sebagaimana ini pendapat banyak dari ulama.”
Demikian yang dinyatakan oleh Asy-Syaikh ‘Abdurrohman As-Sa’di.

Sebenarnya dalam ucapan Si Paulus ini ada sebuah isyarat sebagaimana yang ditunjukkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Ketika Allah berfirman:
وَلَنْ تَرْضَىَ عَنكَ الْيَهُودُ وَلاَ النّصَارَىَ حَتّىَ تَتّبِعَ مِلّتَهُمْ قُلْ إِنّ هُدَى اللهِ هُوَ الْهُدَىَ وَلَئِنِ اتّبَعْتَ أَهْوَآءَهُمْ بَعْدَ الّذِي جَآءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللهِ مِن وَلِيّ وَلاَ نَصِيرٍ *
"Orang-orang yahudi dan nasroni tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan (hawa nafsu) mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu." (QS. Al-Baqoroh: 120)

Orang-orang yahudi dan nasroni berusaha untuk mengeluarkan kaum muslimin dari agama mereka. Orang-orang yahudi dan nasroni tidak akan ridho kepada kaum muslimin selamanya, sampai kaum muslimin mengikuti mereka. Sampai di hari kiamat mereka menyeret kaum muslimin yang bisa mereka seret untuk ikut mereka masuk ke dalam neraka. Kita berlindung kepada Allah dari hal itu.

Dalam ayat ini Allah mengancam keras umat Islam dari mengikuti jalan-jalan yahudi dan nasroni setelah mereka mengetahui dari Al-Quran dan As-Sunnah jalan-jalan mereka. (Tafsir Ibnu Katsir Surat Al-Baqoroh ayat 120)

Allah melarang kaum muslimin dari mengikuti hawa nafsu orang-orang yahudi dan nasroni, bertasyabbuh (meniru) mereka dalam perkara-perkara yang merupakan kekhususan agama mereka. (Tafsir As-Sa’di Surat Al-Baqoroh ayat 120)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berilah komentar dengan baik