Minggu, 20 Januari 2013

Kandungan Pengutusan Para Rosul Kepada Manusia

Allah tidak membiarkan manusia bersandar kepada fitroh dan akal. Namun Allah mengutus para rosul (utusan) kepada mereka yang memberi kabar gembira dan memberikan peringatan kepada manusia. Allah menurunkan kitab-kitab suci bersama para rosul agar para rosul itu menjelaskan kebenaran dari kebathilan dengan kitab suci itu kepada manusia, dan agar kitab-kitab suci itu menjadi tempat rujukan (kembali) dalam perkara yang mereka perselisihkan. Sehingga tidak tersisa udzur atau alasan apapun bagi manusia, (kalau mereka tidak mau beriman dan mengibadahi Allah saja). Dan juga agar tegak hujjah atas manusia. Sehingga tidak tersisa untuk ummat manusia satu hujjah (alasan) di hadapan Allah setelah pengiriman para rosul.

Allah membebani seluruh ummat untuk mentaati para rosul ini, untuk mentaati orang-orang pilihan terbaik dan para pengikutnya. Allah membebani seluruh ummat untuk tunduk kepada para rosul. Allah menurunkan siksa yang sangat pedih terhadap orang yang mendustakan dan menentang para rosul di dunia. Dan nanti Allah akan menurunkan siksa yang lebih membinasakan dan lebih pedih, siksa yang kekal abadi di negeri pembalasan (negeri akhirat) yang adil.

Apakah risalah orang-orang pilihan dari manusia ini? Apa yang mereka sodorkan kepada ummat-ummat mereka?
Sesungguhnya risalah mereka mencakup semua kebaikan dan menjauhi semua kejelekan. Mereka menyodorkan bagi kemanusiaan setiap perkara yang membuat manusia bahagia di dunia dan akhirat. Tidaklah ada satu kebaikan kecuali manusia akan ditunjukkan oleh para rosul kepadanya. Dan tidak ada satu kejelekan kecuali para rosul akan memperingatkan manusia darinya.

Hal ini sebagaimana yang dinyatakan oleh penutup para nabi dan rosul, Nabi Muhammad saw:
((إنّهُ لَمْ يَكُنْ نَبِيّ قَبْلِي إلاّ كَانَ حَقّاً عَلَيْهِ أَنْ يَدُلَّ أُمّتَهُ عَلَىَ خَيْرِ مَا يَعْلَمُهُ لَهُمْ، وَيُنْذِرَهُمْ شَرّ مَا يَعْلَمُهُ لَهُمْ.))
“Tidak ada seorang nabi pun sebelumku kecuali menjadi kewajiban atasnya untuk menunjukkan ummatnya kepada kebaikan yang dia ketahui, dan memperingatkan mereka dari kejelekan yang dia ketahui.” (HR. Muslim Kitab Al-Imaroh Bab Wujub Al-Wafa’ Bai’ah Al-Khulafa’)

Inilah risalah setiap para nabi yang menunjukkan setiap kebaikan dan memeperingatkan dari setiap kejelekan. Dan di sana ada tonggak-tonggak dan kaedah-kaedah serta asas-asas yang ajakan mereka terpusat padanya. Dan asas-asas itulah yang menjadi pijakan pertama dalam ajakan mereka kepada manusia.

Asas-asas itu adalah berupa:
1.    Tauhid,
2.    Kenabian,
3.    Hari Pembalasan.
Tiga asas inilah yang merupakan titik temu ajakan mereka. Kitab-kitab suci yang diturunkan Allah semuanya perhatian dengannya. Dan semua syariat samawiyah telah sepakat dengan keseluruhannya. Al-Qur’an, Taurot, dan Injil yang diturunkan Allah telah sepakat atas hal itu.
Dan yang paling terpenting, paling mulia, dan paling pokok dari ketiga asas ini adalah tauhid. (Diambil dari Minhaj Al-Anbiya’ Fii Da’wah Ilallah hal. 37-39 dengan sedikit penyesuaian bahasa, karya Asy-Syaikh Robi’ bin Hadi Al-Madkholi hafizhohullah)

Sedang tauhid uluhiyah, yaitu mengesakan Allah dalam seluruh jenis ibadah, seperti: penyembelihan kurban, nadzar, doa, tawakal, takut, berharap, inabah (kembali kepada Allah dengan bertaubat), dan lainnya.
Dan lawan dari tauhid adalah berbuat syirik. Dimana syirik adalah melanggar hak Allah. (Lihat Qoulul Mufid Syarh Kitab At-Tauhid 1/114, karya Asy-Syaikh Muhammad bin Sholih Al-‘Utsaimin rohimahullah)

Kenapa syirik menjadi lawan sesuatu yang asasi dalam dakwah dan ajakan para nabi? Karena bahayanya yang sangat besar. Syirik akan membawa pelakunya kekal di dalam siksa neraka jahannam, membuat pelakunya menjadi teman Iblis dan para pengikutnya. Karena syirik menjadikan semua perbuatan baik -semua amal sholih- seseorang menjadi tidak teranggap di hadapan Allah.
Sedang kesudahan orang yang bertauhid adalah di surga, di negeri yang penuh kenikmatan, di negeri asal Nabi Adam dan anak keturunannya. Wallahu a’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berilah komentar dengan baik