Allah tidak membiarkan manusia bersandar kepada fitroh dan akal. Namun Allah mengutus para rosul (utusan) kepada mereka yang memberi kabar gembira dan memberikan peringatan kepada manusia. Allah menurunkan kitab-kitab suci bersama para rosul agar para rosul itu menjelaskan kebenaran dari kebathilan dengan kitab suci itu kepada manusia, dan agar kitab-kitab suci itu menjadi tempat rujukan (kembali) dalam perkara yang mereka perselisihkan. Sehingga tidak tersisa udzur atau alasan apapun bagi manusia, (kalau mereka tidak mau beriman dan mengibadahi Allah saja). Dan juga agar tegak hujjah atas manusia. Sehingga tidak tersisa untuk ummat manusia satu hujjah (alasan) di hadapan Allah setelah pengiriman para rosul.
Peduli Yasmin | Mengharap Pahala Membantu Sesama
Membantu Sesama Menemukan Hidayah Islam
Minggu, 20 Januari 2013
Sejarah Pengutusan Rosul-Rosul dan Nabi-Nabi
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah (661-728 H) dalam Kitab beliau Risalah Al-Qubrushiyah hal. 20-26 mengisahkan:
[Kondisi Manusia setelah Nabi Adam as]
Manusia setelah masa Nabi Adam as sebelum masa Nabi Nuh as berada di atas tauhid dan keikhlasan, sebagaimana bapak mereka Nabi Adam –bapak manusia- as. Sampai mereka mengadakan kesyirikan dan pengibadahan berhala. Hal itu sebagai perkara baru yang berasal dari diri mereka sendiri, yang tidak Allah tidak menurunkan kitab-kitab dengan membawa perkara baru itu. Allah juga tidak pernah mengutus para rosul dengan membawa perkara baru itu. Hal itu adalah dengan syubhat-syubhat (perkara-perkara yang samar dan rancu) yang dihiasi oleh setan dari arah logika-logika yang rusak dan filsafat yang menyimpang.
Satu kaum dari mereka meyakini bahwa patung-patung itu adalah rumus-rumus dari bintang-bintang di langit, dan dari derajat-derajat ilmu perbintangan, dan dari ruh-ruh yang tinggi. Satu kaum yang lain membuat patung-patung sesuai dengan bentuk para nabi dan orang-orang sholih. Satu kaum yang lain membuat patung-patung untuk ruh-ruh yang rendah seperti jin dan setan. Dan satu kaum yang lain berada pada pendapat-pendapat yang lain. Kebanyakan mereka taklid (membebek) kepada pimpinan-pimpinan mereka. Kebanyakan mereka berpaling dan menyimpang dari jalan petunjuk.
Satu kaum dari mereka meyakini bahwa patung-patung itu adalah rumus-rumus dari bintang-bintang di langit, dan dari derajat-derajat ilmu perbintangan, dan dari ruh-ruh yang tinggi. Satu kaum yang lain membuat patung-patung sesuai dengan bentuk para nabi dan orang-orang sholih. Satu kaum yang lain membuat patung-patung untuk ruh-ruh yang rendah seperti jin dan setan. Dan satu kaum yang lain berada pada pendapat-pendapat yang lain. Kebanyakan mereka taklid (membebek) kepada pimpinan-pimpinan mereka. Kebanyakan mereka berpaling dan menyimpang dari jalan petunjuk.
Permusuhan Adam alaihis salam -Bapak Manusia- dengan Iblis
Sebelum manusia ada, dulu Allah menciptakan Adam ‘alaihis salam, yang nantinya merupakan bapak semua manusia. Setelah Allah menciptakan Adam ‘alaihis salam, Allah memerintahkan kepada para malaikat dan Iblis untuk sujud kepada Adam ‘alaihis salam.
Menyikapi Ucapan Paulus: Islam Disebarkan dengan Pedang
Beberapa tahun yang lalu, kaum muslimin telah mengetahui apa yang dinyatakan Paulus -pemimpin Vatikan- ketika dia melontarkan sebuah pernyataan yang membuat dunia islam terkejut. Dia menukilkan perkataan Kaisar Romawi yang mengatakan bahwa sesungguhnya Islam disebarkan dengan pedang.
Dari pernyataannya seolah kaum muslimin kebanyakannya adalah orang-orang yang dipaksa untuk masuk Islam. Padahal Allah sendiri telah menyatakan:
Dari pernyataannya seolah kaum muslimin kebanyakannya adalah orang-orang yang dipaksa untuk masuk Islam. Padahal Allah sendiri telah menyatakan:
Label:
iman,
kristen,
paksa,
paus paulus,
pedang,
penyebaran islam
Langganan:
Postingan (Atom)